Menelusuri Kegiatan Malam Di Daerah Blok M Jakarta

Gemarberita.com – Penduduk kota Jakarta mana yang tidak mengenal Jl Mahakam? Sebagai seorang anak tonkrongan di Jakarta pasti mengenal nama jalan yang hidup 24 jam tersebut. Jalan Mahakam di kawasan Blok M, Jakarta Selatan ini selalu ramai dan tidak pernah ada kata sepi. Mulai dari pagi sampai dengan petang, jalan tersebut menjadi pusat perbelanjaan dan hilir mudik penduduk kota yang bepergian dengan angkutan umum. Sehabis petang sampai dengan dini hari akan menjadi pusat kuliner dan tempat tongkrongan anak-anak muda Jakarta. Akan tetapi bukan karena hal tersebut saja Jl Mahakam menjadi terkenal, karena terdapat sisi lain kehidupan yang tercipta di sekitar Jalan Mahakam, yakni prostitusi jalanan, makanan kaki lima, kelompok pengamen, hingga wartawan pemburu berita kriminal yang menunggu adanya peristiwa di jalan tersebut.

Geliat Kehidupan Malam Di Daerah Jalan Mahakam Blok M

Menjelang tengah malam di sudut Jl Mahakam, beberapa wanita berusia belia berkumpul bersama beberapa pria di sebuah warung rokok kecil dekat kios pulsa isi ulang. Mereka berpenampilan seksi dengan penuh keceriaan sambil mengisap sebatang rokok sambil melirik ke arah mobil mewah yang berlalu. Sebut saja MAWAR—salah seorang dari perempuan yang berada di tempat tersebut, memperlihatkan senyuman sambil menyapa ramah. “Hi… Siapa namanya?” begitulah dia membuka perbincangan. Tidak ketinggalan seorang pria berpenampilan layaknya seorang gay, dengan rambut berwarna pirang ikut serta berbicara sambil mendekati mobil. Lalu dia akan mempromosikan MAWAR sebagai teman yang sabar dan menyenangkan. Bukan cewek sembarangan yang suka menjaja diri sebagai profesi harian. ”Kalau dia ke sini cuma iseng saja, Mas. Sehari-hari kerjaannya menjaga sebuah toko,” terangnya. Selanjutnya, lalu dia akan langsung menawarkan tarif kencan bagi yang berminat sekitar Rp400.000 untuk short time dan layanan ‘oral’ Rp200.000.

Sisi Lain Jalan Mahakam, Tidak Hanya Prostitusi

Penginapan pun sudah ditentukan tidak jauh dari daerah Blok M, di sebuah tempat di dekat plaza terkenal di Senayan. Apabila ada yang tertarik untuk jasa oral, maka harus dengan menggunakan mobil. “Pokoknya dijamin bersih, karena ketika tamu ejakulasi, air maninya akan dihisap dan ditelan sampai habis. Jadi tidak akan muncrat sana sini,” jelas MAWAR. Tidak hanya prostitusi jalanan, disana juga terdapat 20 angkringan pedagang gulai. Mereka memiliki nama pedagang gultik atau Gule Tikungan.

Para pedagang biasanya berasal dari daerah sekitar Solo, Jawa Tengah, dan memiliki hubungan sebagai kerabat. 1 porsi gulai dijual Rp7.000 dalam sepiring kecil lengkap dengan sayur dan kuah gurih. Ahmad, seorang pedagang, mengaku tidak merasa harus bersaing dengan para pedagang lain yang umumnya adalah tetangga atau sanak keluarga. “Rezeki sudah ada diatur sama yang diatas, Mas,” katanya singkat. Selain gulai, ada warung sate, ayam bakar, roti bakar, hingga kios rokok, tempat mangkal wartawan televisi, yang buka hingga menjelang dini hari di kawasan yang sama. Setiap malam ribuan orang terutama muda-mudi yang mencari hiburan malam kerap singgah sejenak mengisi perut di kawasan itu. Hiburan musisi jalanan pun mengisi malam di seputar Mahakam. Untuk berekspresi, pengunjung dapat menyanyi dengan iringan lengkap di Warung Apresiasi di dalam Gelanggang Remaja Bulungan. Itulah semarak malam di seputar Mahakam.